Menelusuri Jalan Kebenaran: Memahami Surah Al-Fatihah Ayat 7

Kabar Matasilet.my.id-Surah Al-Fatihah ayat 7 dari Al-Qur’an menjadi pedoman bagi umat Islam dalam meniti jalan yang benar.
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
(yaitu) jalan orang-orang Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.”
Ayat ini menyiratkan pentingnya mengikuti jalan orang-orang yang telah diberkati oleh Allah, dan menjauhi jalan orang-orang yang dimurkai-Nya atau yang sesat.
Dalam tafsir tahlili, ayat ini mengajarkan kita untuk mengambil teladan dari umat-umat terdahulu yang telah diberi nikmat oleh Allah SWT. Mereka adalah para nabi, siddiqin, syuhada’, dan orang-orang saleh yang telah menunjukkan kesetiaan, kejujuran, pengorbanan, dan kebajikan dalam menjalankan agama Allah SWT. Allah SWT memerintahkan agar kita memohon kepada-Nya agar diberi taufik dan bimbingan sebagaimana Dia telah memberi kepada
Namun, Allah SWT juga memperingatkan kita untuk tidak mengikuti jalan mereka yang dimurkai-Nya atau yang sesat. Orang-orang yang dimurkai Allah SWT adalah yang menolak seruan-Nya, sedangkan yang sesat adalah yang memiliki kepercayaan yang salah atau melakukan amal ibadah yang tidak benar.
Dalam sejarah, banyak contoh umat yang mendapat murka Allah SWT karena keingkaran dan sifat angkara murka mereka. Contohnya adalah kaum ‘Ad, Samud, dan Fir‘aun beserta kaumnya. Allah SWT mengajarkan agar kita memohon agar terhindar dari kemurkaan-Nya dan terjauh dari kesesatan.